Untuk Orang Awam: Bagamana bisa studi di Jerman

 

Ceritanya kami mau membayar hutang pada teman2 yang selama ini selalu menanyakan bagaimana caranya bisa sekolah di Jerman? Beasiswa apa yang bisa membantu, dll.  Akhirnya sekarang kami punya sedikit waktu  untuk menulis ini. Maaf yah kelamaan jawabnya mudah2an gak terlalu basi buat teman2.


Seperti lazimnya, kami googling dulu sebagai bekal untuk membuat tulisan ini. Hasil googling pertama langsung menemukan sebuah file buku elektronik. Buku tersebut bisa di peroleh di sini: 'Sekolah di Jerman untuk orang Lugu' . Sayangnya informasi yang disajikan berdasarkan tahun 2001, sedangkan sekarang pada kenyataannya  sudah banyak perubahan yang terjadi. Tapi buku tersebut masih menarik untuk di simak. Beberapa informasi yang perlu ditambahkan ataupun diklarifikasi akan kami bahas disini.

Untuk dapat melanjutkan sekolah ke Jerman, sama seperti ke negara lainnya, terdapat juga beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Persyaratan tersebut pada prinsipnya terdiri atas:

1. Mempunyai surat keterangan bahwa seseorang telah diterima di suatu perguruan tinggi atau Studienkolleg. caranya:

- browsing di internet mengenai perguruan tinggi di jerman (daftar uni lengkap bisa di lihat di wikipedia atau tinggal googling aja)

- melakukan kontak dengan salah satu professor, ini cara yang dulu dilakukan Uda ketika melamar studi di Jerman. Bisa dilakukan via email, dengan menyatakan ketertarikan di bidang tertentu sesuai bidang keahlian si professor, serta melampirkan CV. Jika professor tersebut tertarik dengan profil kita, maka jalan menuju Jerman akan lebih mudah.

- melamar langsung ke uni yang bersangkutan:
Kalau misalnya universitas dan jurusan/program studi yang dikehendaki sudah dipilih... maka tahap selanjutnya adalah melamar universitas. Sebaiknya melamar ke lebih dari satu universitas, jadi jika ada penolakan, masih ada cadangannya. Kadang program studi tertentu hanya memberkan kesempatan 1 kali melamar dan jika ditolak kita tidak boleh melamar ke program studi yang sama.

Persyaratannya biasanya beragam antar program studi, tapi pada umumnya:

a. harus memiliki background studi yang sama atau sejalan dengan program studi yang di lamar (meskipun selalu ada pengecualian)

b. GPA/IPK yang tidak kurang dari 70% dari total nilai (melampirkan Transkript akhir yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau jerman)

c. melampirkan sertifikat/ijazah SMU, diterjemahkan juga

d. melampirkan CV (curriculum vitae)/ data pribadi

e. Pas photo yang terbaru

f. Motivation letter, harus dibuat semenarik mungkin, sama layaknya ketika kita ingin melamar pekerjaan, berupa intisari dari ketertarikan kita untuk ikut program studi tersebut, background kemampuan yang mendukung, dll, serta di tulis tidak lebih dari 300 kata. Jangan bertele-tele langsung ke pokok.

g. Sudah banyak program studi yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.  Kemampuan bahasa ini harus ditunjukan dengan menyertakan sertifikat bahasa. Kalau bahasa Inggris, paling rendah memerlukan: 550 untuk written TOEFL, 213 untuk computer-based TOEFL, 80 points untuk internet-based TOEFL dan 6.0 untuk IELTS. Sedangkan dalam bahasa jerman, biasanya harus lulus kemampuan bahasa jerman TestDaF (apa itu testDaF? bisa di klik di sini ) atau yang setara DSH (Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang) atau minimal sertifikat kemampuan bahasa jerman tingkat dasar ZD (Zertifikat Deutch) tapi kemudian sebelum masuk kuliah, mahasiswa diwajibkan mengikuti kursus lanjutan yang diselenggarakan oleh uni.

Dulu Saya, mencoba melamar uni setelah punya sertifikat bahasa, tapi karena ada perombakan sistem pendidikan di Jerman, yakni salah satunya program master dan bachelor yang mulai ramai dibuka dalam bahasa Inggris. Akhirnya tidak wajib ikut ujian kemampuan bahasa Jerman lagi dan jadinya malah harus ngejar TOEFL secara mendadak.

2. Mendapatkan visa studi, persyaratan lengkapnya bisa di lihat di sini : Kedutaan Indonesia-Jerman.

Salah satu persyaratan terpenting adalah bukti di nomor 1 tadi (Letter of acceptance/LA) dan juga bukti keuangan. Bukti keuangan ini tentu saja tidak diperlukan apabila teman2 menerima beasiswa, misalnya dari DAAD. Tetapi jika hendak studi atas biaya sendiri, persyaratan ini mutlak di penuhi. Untuk memperoleh bukti keuangan, teman2 harus membuka rekening di Bank  yang ada di Jerman dan mentransfer uang sebesar € 7.608,--, keterangan lebih lanjut bisa di lihat di sini: 'Bukti Keuangan Sehubungan dengan Permohonan Visa Studi/Calon Mahasiswa'. Bisa juga pihak kedutaan meminta surat sponsor sebagai jaminan keuangan selama tinggal di Jerman, klo penerima beasiswa tentunya pernyataan dari si pemberi beasiswa tersebut.

Pengalaman Saya dalam memperoleh visa, agak berbeda, karena Saya ikut suami, jadi visanya pun bukan visa student. Selama suami masih berstatus student, sang istri juga memiliki kesempatan untuk studi di jerman, hanya saja dengan visa ini kita tidak boleh bekerja (ada peraturan yang mengatur ini berdasarkan kebijakan pemerintah jerman). Persyaratan untuk memperoleh visa ini diantaranya adalah bukti surat nikah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa jerman oleh penerjemah yang sudah di sumpah (daftar penerjemah yang diakui oleh kedutaan).

3. Mempunyai dukungan finansial selama melakukan studi di Jerman.

Hal ini dah pasti penting, untuk keberlangsangan hidup kita di Jerman. Sebagai penerima beasiswa tentu saja hal tersebut tak menjadi beban kita ataupun orang tua.Beberapa teman2 yang berangkat dengan biaya sendiri, biasanya selain tergantung pada kiriman orang tua juga sudah mulai mandiri, mencari pekerjan sambilan untuk menambah penghasilan selama tinggal di Jerman. Biasanya mereka bekerja ketika liburan musim panas atau musim dingin.
Hmm kita rinci aja yah, biaya2 yang diperlukan ketika tinggal di Jerman, diantaranya:


a. Biaya pendidikan:

eits.. hilangkan opini bahwa studi di jerman gratis tis tis tis... sekarang zamannya sudah berubah. Menurut situs ini beberapa negara bagian   di Jerman seperti Baden-Württemberg, Bavaria, Hamburg, Lower Saxony, North Rhine-Westphalia, dan Saarland, sudah menarik 'tuition fee'/iuran sekolah (studienbeiträge) sebesar € 500 per semesternya. Tapi menurut kami, jumlah itu masih lebih murah ketimbang studi di Indonesia. Dengan biaya segitu banyak banget fasilitas yang kita peroleh sebagai mahasiswa. Selain tuition fee ada lagi biaya lain yang disebut 'Sozialbeiträge' yang sudah termasuk di dalamnya adalah biaya tiket kendaraan umum (bis, kereta kelas 2, trem, subway). Besarnya berkisar antara € 150 - € 200 tergantung university. 

Jika teman2 ingin kursus bahasa di jerman sebelum memulai studi, maka perlu diperhitungkan juga biaya kursusnya. Biaya kursus tergantung tempat kursusnya, mulai dari yang gratis (biasanya klo kita diterima di uni, kita bisa ikut kursus gratis yang disediakan oleh uni utk mahasiswa international) hingga bayar dari ratusan hingga ribuan euro untuk setiap paketnya. 

informasi mengenai kursus bahasa bisa di peroleh di link di bawah ini:
- Volkshochschule (tempat kursus murah meriah, mulai dari grunstufe (tingkat dasar) sampai kursus level persiapan utk testDaF kira2 biayanya berkisar € 1500-2000 (tergantung kota), blm termasuk biaya tesnya).

b. Kebutuhan sehari2 (food, groceries, etc)

Kalau yang ini kayaknya tergantung gaya hidup masing-masing dan juga tergantung tinggal di daerah jerman yang mana. Kalo di barat, untuk 1 orang mahasiswa dengan gaya hidup biasa  kayaknya berkisar antara € 100-300.

c. Asuransi kesehatan (Krankenversicherung)

Asuransi kesehatan untuk mahasiswa di Jerman adalah sebuah kewajiban. Sebenernya untuk yang di bawah umur 30 tahun yang bener2 wajib, sedangkan di atas 30 tidak diwajibkan. Tapi logikanya, yah mending ikut asuransi, soalnya dengan bertambah usia, penyakit semakin seneng deket2 selain itu konon katanya sekali sakit biayanya bisa bikin bangkrut. kalau ada asuransi kesehatan, biasanya semua biaya pengobatan (doktor , obat, rawat inap) ditanggung oleh asuransi.  Biayanya juga tergantung jenis asuransi yang kita ikuti apa, klo yang Gesetzlich lebih murah daripada yang Privat. Biasanya untuk mahasiswa  yang umurnya masih < 30 tahun bisa ikut yang gesetzlich sekitar  € 50 perbulannya (klo gak salah).

d. Tempat tinggal

Sebagai mahasiswa, kita memperoleh kesempatan untuk tinggal di asrama yang disediakan universitas, keuntungannya harganya lebih murah dan semua fasilitas sudah tersedia (sprti internet, sambungan telephone, furniture, dll). kerugiannya, memperoleh kamar di asrama biasanya tidak mudah, kadang harus daftar dulu, mengantri di waiting list. Kamar juga bisa disewa dari privat, tetapi harganya sedikit lebih mahal. Pada umumnya ada berapa jenis kamar yang ditawarkan untuk mahasiswa, misalnya:

- Wohngemainschaft (WG): satu flat yang terdiri atas beberapa (kamar 3-5 kamar atau lebih) tidur, dengan  satu dapur dan kamar mandi  yang digunakan bersama.

- Apartemen: satu kamar tidur dengan dapur dan kamar mandi sendiri.

Harga apartemen biasanya lebih mahal ketimbang harga kamar WG. kamar2 yang ditawarkan ada yang sudah berfurniture dan ada yang masih kosong melompong. Biaya sewa untuk satu orang biasanya berkisar antara € 100-350 (tergantung kota dan kelengkapan kamar). Nah biasanya itu hanya harga sewa kamarnya saja, belum harga listrik, air, serta pemanas (heizung). Contoh: Di asrama Uni Bonn harga kamar jenis apartemen, berfurniture sudah termasuk listrik, air, pemanas, dan juga internet sekitar € 217 perbulan. 

Nah kalo flat untuk keluarga (Wohnung), harganya lain lagi biasanya berkisar antara € 300 - 700 perbulannya plus listrik dan air sekitar € 30 - 70 (tergantung seberapa hematnya kita).

Kalau dihitung2 cukup mahal juga yah biaya totalnya hehehe... tapi tenang aja.. banyak jalan menuju Rhoma (eh Jerman), tidak harus menggunakan biaya sendiri.... gimana caranya..? ehhmm.. lanjutannya nanti aja yah... tangannya dah keriting hehehe....

Oh, ya...
Temen2 juga bisa memperkaya informasi tentang studi di Jerman dari beberapa sumber berikut:
- DAAD


16 comments:

  1. ehmm kayaknya sekarang 1 euro sekitar Rp13000 - 14000, paling tinggi Rp.15000

    ReplyDelete
  2. Assalamu'alaykum..

    Salam kenal dari Jogja^^
    Wah, alhamdulillah.. akhirnya nemu juga pengalaman nyata yang udah kuliah di jerman.
    tapi ada beberapa yang mau saya tanyakan nih mba..
    emm.. untuk bisa mendapatkan kontak profesor dari jerman itu bagaimana caranya? maksud saya bagaimana cara mendapatkan kontak si profesor itu?
    terus seberapa penting sertifikat les/kursus bahasa jerman yang ada lisensi goethenya?
    Maturnuwun penerangannya. hhe

    ReplyDelete
  3. mahaaalll :S
    *di sg sgtu juga tapi mata uangnya sgd :S:S

    ReplyDelete
  4. wa'alaikumsalam, maaf baru sempat baca
    salam kenal juga

    untuk dapat kontak professor biasanya usaha sendiri dengan mengirim email ke proff yang bidangnya searah dengan bidang penelitian kita (utk s3). biasanya mereka akan welcome kalau sudah ada kontakt yang baik. karena professor kesibukannya sangat luar biasa, maka jangan kecewa kalau kadang tidak ada balasan.. tetep coba hubungi beberapa proff lain.

    biasanya institusi di jerman lebih mempercayai sertifikat dari goethe, makanya untuk amannya orang lebih suka mengambil ujian dari institute goethe... dari beberapa pengalaman malah katanya dalam membuat visa pun diharuskan dari goethe untuk beberapa kasus saja. saya sendiri dulu tidak memerlukan itu dlm apply visa.

    semoga bisa membantu

    ReplyDelete
  5. sprtnya lebih mahal yah? ini lia ambil dari daerah palling barat jerman.. katanya di bagian timur gak semahal di barat.
    menurut info sekarang di berlin kuliah jadi gratis lagi... dan di barat teuteup bayar...hiks...

    lebih enak lagi klo kul di sg.. deket klo mo mudik yah ?hehehe...

    ReplyDelete
  6. Assalamu'alaykum..
    Salam kenal mbak. Saya tahun ini mencoba DAAD scholarship for developing countries utk program Master. Deadline aplikasi dll alhamdulillah sdh sesuai dg apa yg disyaratkan DAAD. Ada 2 pilihan univ yg sy tuju, 1 di TU Berlin (Urban Management) yg ke 2 di TU Dortmund (SPRING).
    TU Dortmund duluan meng-email sy bhw sy hrs melengkapi aplikasi sesuai dg univ mereka, dan TOEFL hrs IBT min 80. Alhamd kedua syarat sdh sy kirim dan tepat waktu sesuai permintaan mereka.

    Kira2 bgmn ya mbak peluang sy? What can I do next to prepare?
    Terimakasih atas sharing ilmunya mbak. Lemah-lemah teles, Gusti Alloh sing mbales..

    ReplyDelete
  7. wa'alaikumsalam,
    wah selmat semoga aplikasinya dijawab sesuai harapan yah. Waktunya tinggal menunggu jawaban dari daad, dan mungkin siap2 untuk wawancara dan jangan lupa berdoa.. semoga berhasil yaaaa...

    ReplyDelete
  8. Assalammu'alaikum wr. wb

    makasih mba info nya bgs banget...

    mau nanya mba rustka, klo kita dah keterima beasiswa dari daad apakah kebutuhan kita selama studi di sana tercover semua?
    berapa uang yang harus kita bawa dari indonesia untuk jaga2?
    Makasih mba...

    ReplyDelete
  9. Selamat sudah diterima DAAD.

    Kebutuhan untuk studi sudah tercover semua dari DAAD, biasanya malah kita tidak usah bayar-bayar SPP dll lagi. Uang beasiswa hanya utk kebutuhan pribadi saja. Membeli buku pun sudah ada jatahnya meskpn dikasihnya pertahun.

    Sebaiknya bawa saja sekitar 100-500 euro untuk kebutuhan darurat (tergantung tiba dan tinggal di kota mana). Uang tersebut jg penting kalau harus beli tiket kereta, transportasi setibanya di Jerman.

    Menurut pengalaman suami, setelah tiba di Jerman, dan masuk di tempat kursus bahasa, biasanya langsung dikasih uang tunai oleh DAAD lewat Goethe. Ini mungkin berbeda2 utk setiap kelompok penerima beasiswa. Uang pertama ini sebetulnya bukan uang beasiswa sesuai kontrak, melainkan uang kursus yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pribadi selama sebulan. Lebih jelasnya bisa tanya DAAD Jakarta.

    ReplyDelete
  10. informasi tambahan dari DAAD:

    sebaiknya membawa uang darurat sekitar 2/3 dari uang beasiswa yang akan diterima. Uang beasiswa akan segera di transfer ke rekening Jerman si penerima beasiswa secepat mungkin. Jadi sangat penting untuk memberikan nomor rekening di Jerman ke DAAD ASAP. Tapi proses transfer itu biasanya memakan waktu, oleh karena itu sangat disarankan membawa uang cadangan.

    ReplyDelete
  11. Aslm. mba
    Aku anne, minat banget buat study s1 di jerman dan sekarang lagi nyari beasiswa. Aku udh cari2 beasiswa s1 tapi jarang dapet dari daad. mba tau ga institusi lain yg menyediakan beasiswa s1 ke jerman dan jurusan apa aja yg sering ditawarkan untuk beasiswa disana?
    Makasih

    ReplyDelete
  12. wa'alaikumsalam, salam kenal anne.
    beasiswa utk s1 memang jarang yang kasih, kebanyakan yang s2 atau s3. untuk setiap jenjang pendidikan, jurusan yang sering diberi beasiswa banyak bgt, mulai dari teknik, pertanian, Kehutanan, Ilmu Komputer, Ekonomi dan Hukum, Lingkungan, Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, MIPA, Seni, Sosial Budaya,Psikologi... dll
    Sayangnya saya gak begitu tahu banyak tentang beasiswa utk s1, kebanyakan disini dikasih utk orang jermannya sendiri/yg sudah tinggal di jerman. Kalau student tersebut terlihat berprestasi baru mereka kasih semacam bantuan utk biaya hidup.

    ReplyDelete
  13. sebuah kesempatan yg bagus...
    tapi sayang.... he he ^__^

    ReplyDelete

 

Flickr Photostream

Created with flickr badge.

YOUTUBE