Naik haji dari Negeri orang: Walimatussafar ala kami


Walimatussafar sebelum berangkat haji memang merupakan tradisi yang tidak dicontohkan oleh Rasul. Dalam rangka persiapan haji lebih baik waktu digunakan dengan mempelajari manasik atau menghafalkan doa, dll.  Acara pamitan cukup dilakukan ke keluarga/kerabat/sahabat dekat saja, bisa lewat telepon atau jaringan komunikasi lainnya. Begitu pemikiran kami sebelumnya. Namun ternyata Allah berkehendak lain.

Suatu ketika kami berlebaran di Brussels. Di sana kami berkenalan dengan mbak Ima, si pendiri muslimah backpacker yang ternyata sedang menemani suaminya yang saat ramadhan lalu menjadi penceramah di kbri Brussels. Mereka ingin sekali bisa membagi ilmunya dengan jemaah di Aachen. Sayangnya ketika acara halal bihalal Aachen, sudah ada pembicara yang diundang sehingga mereka pun belum bisa berdakwah di kota pelajar ini. Kami berfikir, bagaimana memfasilitasi seseorang yang punya ilmu utk bisa menurunkan sebagian ilmunya ke kami. Maklum di negara ini, kami tidak mudah untuk memperoleh seorang ustadz atau penceramah dari Indonesia.

Teringat akan janji sendiri, dahulu uda pernah  diminta untuk mengadakan pengajian gabungan di kota kami, namun karena kesibukan, waktu yang terbatas serta hal hal lainnya, sehingga pengajian tersebut belum terealisasi. Mungkin ini salah satu cara Allah supaya kami bisa menepati janji tersebut.

Berhubung kami akan bepergian jauh. Uda pernah baca, bahwa salah satu hal yang diajarkan Rasul dalam bepergian jauh adalah dengan memohon diri dan meminta maaf pada orang yang akan ditinggalkan, dan memohon doa kelancaran dalam perjalanan sehingga bisa kembali ke rumah selamat. Selain itu, tidak terbatas dengan kalangan dekat saja, selama kita berinteraksi, selalu ada gesekan2 yang mungkin tidak menyenangkan baik itu tingkah laku maupun perkataan. Sedangkan kita sebelum berangkat haji, inginnya meminimalkan dosa kita. Oleh karena itu permintaan maaf kepada teman2 semua sudah selayaknya kita ucapkan hingga kita bisa meminimalisir dosa2 kita tersebut. Selayaknya orang mau  minta maaf gak mungkin cuman hanya sekedar cap cuss saja. Salah satu cara supaya bisa mengumpulkan sahabat dan keluarga adalah dengan membuat acara seperti walimatussafar ini, begitu menurut buku yang ditulis pak jonih dalam bukunya Malaikat cinta.

Setelah kami timbang2 dengan berbagai alasan tersebut, kami akhirnya memilih untuk mengadakan pengajian gabungan Keluarga Islam Aachen (KIA) dengan menebengkan acara pamitan kami di sini. Karena salah satu alasannya adalah untuk menepati janji kami yang belum tertunaikan itu, hingga bisa juga merealisasikan dakwah ustadz yang sedang 'backpacker'-an  di Aachen. Alhamdulillah satu dayung, dua-tiga pulau terlampaui. 

Kami ajak teman-teman pengajian, sahabat, tetangga jauh-dekat, semua untuk datang sehingga bisa mendengarkan ceramahnya sekaligus bisa bermaaf2an kepada mereka. Sambil banyak2 istighfar, moga ketika memberitahu mereka kami dijauhkan dari perbuatan riya, dan niatkan karena Allah semata. Tempat, alhamdulillh kami peroleh dengan mudahnya di mesjid bilal (mesjid Arab di Aachen) dengan seijin Allah. Para teman pengajian juga teman2 mahasiswa banyak sekali yang membantu (saking banyaknya tak sanggup menyebutnya satu persatu), alhamdulillah ada yang tak perlu minta pun mereka sudah menyodorkan bantuannya (semoga Allah memberikan balasan pada mereka dgn yang lebih baik lagi). 

Acara hanya terdiri atas beberapa bagian, tilawah ayat suci alquran, ceramah dari pak ustadz Risyan, diakhiri dengan doa setelah kami berpamitan dan memohon maaf.  Acara berjalan khusyuk, beberapa teman mengucurkan air matanya ketika kami berpamitan, berasa sedihnya. Kami di rantau, jauh dari keluarga, hanya mereka yang menjadi pelengkap kami. Alhamdulillah berkat bantuan teman semua, acara berjalan lancar dan semoga barokah.

Kalau dihitung jumlah jemaah yang datang hampir 100an orang. Sudah tergolong banyak bagi kami, malah diluar dugaan. Sangat berterimakasih sekali buat semua teman dan sahabat yang sudah datang dan membantu, ada juga yang dari jauh seperti dari Bonn, dari Belanda serta dari Belgia menyempatkan untuk datang di acara ini.

Semoga pintu maaf teman-teman semua untuk kami masih terbuka lebar, termasuk dari teman-teman yang mungkin tidak bisa datang, atau mungkin ada yang lupa kami beritahu (kami mohon maaf karena kesibukan kalau hanya bs mengundang lewat milist secara umum). Pada semua kami mohon maaf lahir batin, apabila ada tingkah laku dan perbuatan selama kami berinteraksi. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita. amiiin. Juga mohon doanya semoga perjalanan rohani kami bisa berjalan dengan baik... amiiiiin.

L dan R






0 comments:

Post a Comment

 

Flickr Photostream

Created with flickr badge.

YOUTUBE