Jadi orang pertama menginap di hostel unik Zagreb


Waaw Zagreb ternyata kota besar dan cukup gemerlap ketika malam hari. Banyak mal-mal besar yang berderet di sepanjang jalan raya, jadi mengingatkan kami akan suasana Jakarta. 


Kami bolak balik melintasi jalan raya hendak mencari hostel, tempat penginapan yang sudah kami booking. Alamatnya sudah ditunjukan oleh sistem navigasi namun nomor gedung tersebut susah terlihat dari sudut pandang kami yang sudah mulai lelah, ditambah lagi dengan hari yang sudah gelap. Para suami sampai memutuskan untuk turun dari kendaraan dan menelusuri nomor rumah di sepanjang jalan tersebut. 

Hostel itu ternyata letaknya dipinggir jalan raya, hanya saja posisi nama hostel tersebut sedikit tersembunyi dari pandangan kami. Setelah menggerakan badan turun dari mobil, kami kemudian menemui mbak-mbak cantik yang sedang jaga di resepsionis. Menurut si mbak itu kami orang Indonesia pertama yang menginap di situ. Sebelumnya tak pernah ada yang daftar dengan pasport Indonesia... hehehe...

Ketika itu kami memesan tempat tidur untuk 5 orang wanita dan anak-anak serta 2 tempat tidur untuk laki-laki. Alhamdulillah kami berlima para ibu-ibu dan anak-anak bisa satu kamar dan tidak harus di pecah. Demikian juga bapak-bapak bisa memperoleh kamar yang privat hanya untuk berdua. Setelah selesai dengan urusan administrasi, si mbak itu langsung memandu menuju kamar yang dimaksud. 

Kami naik lift dan tiba dalam ruangan besar yang temaram berlampu kemerahan, terlihat kamar-kamar berderet seperti etalase toko atau perkantoran. Si mbak itu kemudian membuka salah satu pintu kamar yang lebih mirip sebuah toko di mall-mall...kami pikir kami akan melewati jalan lain lagi.. tapi ternyataaaa jreng jreng jreng....itulah kamar kami!



Kamarnya sedikit mirip aquarium. Bagian depan kamar berupa kaca bening yang ditempeli dengan stiker motif. Kaca bagian bawah dan teratas dibiarkan kosong tanpa aling-aling. Jika orang hendak usil masih bisa ngintip dari atas maupun bawah. Sedangkan dinding belakang yang menghadap luar berupa jendela kaca besaaaar yang menghadap ke jalan raya, tapi untungnya ditutup dengan gorden hitam tebal yang tak tembus cahaya. Begitu juga dengan kamar para bapak2, jendela luar malah menghadap ke perkantoran. Saat itu, masih bisa lihat orang sedang rapat  jika gordennya di buka lebar....wuihihihi...



Kamar kami yang terdiri atas 5 tempat tidur
Tak hanya bentuk kamarnya yang unik, juga sistem penomoran kamar tersebut dibuat beda, berdasarkan nama kota yang dirangkum menjadi nama benua. Kami kebetulan mendapat kamar yang berada di Amerika. Jadilah, saat itu kami merasakan menginap di kota Newyork.


Ruangan mandi dan bersolek

Meski kelemahan kamarnya yang sedikit mirip aquarium, tapi hostel ini sangat bersih, terawat dan terlihat modern. Tempat tidur, handuk, maupun bantalnya bersih. Begitu juga kamar mandi dan toiletnya terlihat terurus tapi terletak berjauhan dengan kamar. Meski di awal agak sedikit parno dengan kondisi kamarnya yang bisa diterawang dari luar, tapi kami bisa tertidur lelap disini (dan tak ada orang usil yang ngintip.. hehehe). Selain itu, fasilitas lain yang disediakan adalah internet gratis yang bisa diakses cukup kencang dari ruangan besar berlampu temaram itu, yang ternyata adalah ruangan bersama.

ruangan bersama

Kami hanya semalam menginap di sini. Esok pagi hari kami sudah berkemas lagi, memasukan barang-barang kami dalam kendaraan. Kemudian memulai hari itu dengan menjelajah Zagreb ibu kota Kroasia.


0 comments:

Post a Comment

 

Flickr Photostream

Created with flickr badge.

YOUTUBE