DAAD dan Beasiswa lainnya

 

Dua minggu yang lalu kami sudah menerima 'gaji' terakhir untuk bulan september dari DAAD. Yups... sudah hampir berakhir masa2 menjadi penerima beasiswa DAAD.

Tidak ada pesta perpisahan dari DAAD, hanya sepucuk surat beserta beberapa dokumen yang harus diisi sebagai laporan kepada DAAD dan juga gaji terakhir yang kami terima.


Kami sudah sedikit merasa kehilangan, soalnya klo diingat2 banyak kenyamanan yang sudah kami terima selama menjadi penerima beasiswa DAAD. Dah beberapa kali diajak jalan2 gratis mengunjungi kota2 di Jerman, mengikuti workshop yang bisa menambah ilmu, bertemu orang2 penting, ilmuwan2 ternama.... Selain itu kami juga sudah memperoleh pelayanan gratis yang memuaskan dari DAAD, gimana gak memuaskan coba, dah dikasih uang cuma2 untuk hidup di jerman, di biayain sekolah gratis, penerima beasiswa plus pasangannya diberi kursus bahasa Jerman gratis, istri/suami (dan anak) dikasih tunjangan, dibantu biaya sewa rumah klo rumahnya kemahalan, dibayarin asuransi kesehatan, dibantu jika ada masalah dengan birokrasi di jerman, dengan dokter, dengan rumah sakit wah pokoknya tak terhitung jasanya DAAD... bahkan sejak sebelum berangkat ketika mengurus2 visa  pun, kami memperoleh kemudahan. Alhamdulillah...

Menyambung tulisan yang sebelumnya, untuk bisa studi di jerman, tidak selalu memerlukan orang tua/keluarga yang kaya raya hehehe.. tp bisa juga melamar beasiswa, DAAD (salah satunya).



DAAD (Deutscher Akademischer Austausch Dienst/German Academic Exchange Service) adalah sebuah organisasi terbesar di jerman yang bertindak mendukung program pendidikan dan hubungan kerjasama dengan dunia international. DAAD tidak hanya memberi dana untuk projek atau beasiswa kepada pelajar Jerman tetapi juga pelajar2 di seluruh dunia. Markas besar DAAD terdapat di Bonn tetapi kantor cabangnya tercecer di beberapa negara termasuk indonesia (DAAD Jakarta).

Dengar-dengar katanya pelamar DAAD dari Indonesia menurun dari tahun ketahun dan jika semakin menurun ada kemungkinan kantor perwakilan DAAD di Sudirman akan dicabut. Kalau sudah seperti itu, akan sedikit lebih ribet bagi orang Indonesia, karena harus mengirmkan lamarannya ke negara tetangga. Duh sayang banget tuh, makanya ayo lamar.. lamar... Berita baiknya, katanya DAAD sekarang meniadakan batasan umur loh...

Jika teman2 di Indonesia tertarik untuk studi di jerman, bisa mengunjungi DAAD jakarta untuk memperoleh informasi lengkap. Berdasarkan pengalaman kami dulu, orang2 nya ramah2 kok.

Ayo ayo yang mau lamar DAAD bisa di klik disini atau lengkapnya di situs resmi DAAD:

- untuk professional, postgraduate yang master atau PhD, maksudnya professional disini, adalah orang2 yang memiliki pengalaman kerja atau riset dibidang tertentu, tidak harus pegawai negri atau dosen, tapi bisa siapa saja.

- untuk dosen2 atau peneliti di lembaga penelitian, posisi PhD

- untuk mahasiswa s3 di Indonesia yang ingin mengadakan riset di Jerman

- atau untuk para alumni DAAD, masih bisa ikutan lagi di re-invitation program


Berkas2 yang perlu disiapkan berbeda2 utk setiap program, tp standarnya klo mau melamar beasiswa, misalnya:
mengisi formulir pendaftaran, menyiapkan motivation letter, CV, surat rekomendasi dari 2 orang yang kompeten, ijasah SMA, ijazah S1/S2, transkrip yang sudah diterjemahkan ke dlm bahasa inggris atau Jerman, sertifikat kemampuan bahasa (Inggris (TOEFL/IELTS) atau Jerman, tergantung program studi yg akan diambil), dan yang paling penting surat penerimaan dari fakultas bagi yang mau S2 dan surat kesediaan prof untuk menjadi doktor vater kita (pembimbing). Tanpa syarat terakhir itu dokumen kita tidak akan diproses.

Pengalaman berikut berdasarkan kondisi tiga tahun yang lalu, tapi mudah2an masih bisa dijadikan sebagai referensi.

Setelah mengirimkan berkas2 biasanya kita menungu sampai proses administrasi selesai (kurang lebih 2 bulan). Lalu kita akan dapat telp langsung dari DAAD jakarta yang mengatakan kita lulus seleksi administrasi atau tidak. Bagi yang belum lulus bisa mencoba lagi tahun berikutnya. Bagi yang lulus akan diberitahukan kapan waktu wawancara. Selain pemberitahuan via telp, kita biasanya akan diberikan pemberitahuan tertulis baik berupa surat atau fax atau pun email.

Untuk wawancara yang diadakan di jakarta, biaya transportasi bagi peserta dari luar jakarta ditanggung oleh masing2 peserta. Dulu wawancara dilaksanakan di gedung DIKTI sudirman dengan pewancara 2 dari indonesia dan 2 professor dari jerman. Pewancara dari indonesia biasanya alumni jerman sedangkan professornya merupakan profesor dari bidang yang mirip2 dengan bidang tujuan kita. Bagi yang belum fasih bahasa jerman, nggak usah khawatir, wawancara dilakukan dalam bahasa inggris. Walaupun bagi yang sudah fasih sangat disarankan untuk langsung mengunakan bahasa jerman. Dalam wawancara itu kita harus memaparkan rencana riset kita lengkap dengan time table. Sebetulnya itu agak aneh terutama untuk kandidat S2 karena mereka harus kuliah dulu. Namun sepertinya disini lah para pewawancara melihat sejauh mana kesiapan kita untuk melaksanakan studi dalam rentang waktu yang diberikan. Ada juga yang iseng yang bertanya detail tentang pemahaman kita terhadap ilmu yang kita pelajari, jadi persiapan menjelang wawancara ini sangat penting.

Setelah wawancara, kalau tidak salah ingat, dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk proses seleksi. Bagi yang diterima akan kembali mendapatkan informasi berupa telpon langsung dan juga surat.

Dulu ketika masih ada kerja sama dengan DIKTI, kami diwajibkan kursus bahasa jerman di Goethe Jakarta selama 6 bulan. Ada pengecualian, terutama bagi yang memang sudah pernah tinggal di jerman. Namun rata2 mereka juga mengikuti kursus ini. Kursus ini sebetulnya bagian dari pembagian tangung jawab antara DAAD dengan DIKTI. Seluruh biaya kursus ditanggung oleh DIKTI termasuk uang jajan selama 6 bulan.

Namun sejak tahun 2006 kursus ini dihapuskan dan para kandidat langsung dikirimkan ke jerman untuk mendapatkan kursus bahasa di beberapa tempat kursus dijerman. Biasanya 6 bulan sebelum kuliah dimulai para kandidat telah dikirim ke Jerman. Dan dimulailah petualangan menuntut ilmu...


Tidak hanya DAAD yang menawarkan beasiswa tetapi juga terdapat sumber beasiswa lain, misalnya
- Erasmus Mundus
- yayasan seperti alexander von Humboldt-Foundation
- dll


Kumpulan situs2 mengenai informasi beasiswa:
- pusat info beasiswa.com informasi penawaran beasiswa tidakhanya ke Jerman tapi juga ke negara lain
- university scholarships (ratingnya cukup tinggi)
- info beasiswa.net
- dan kayaknya masih banyak lagi tinggal googling aja...

17 comments:

  1. Neng, kalau seperti eteh bisa ngga yah...
    Akh waktunya itu yang butuh perjuangan banget..

    Makasih infonya, berguna banget nich..

    ReplyDelete
  2. kalo niatnya kuat mah insyaAllah bisa teh.

    ReplyDelete
  3. hehehe iya nih... mencari sumber yg lain aja, insyaAllah

    ReplyDelete
  4. Nah itu dia, niat n usaha..
    Syukron neng..
    Ceritanya dah kelas dua2nya nich..
    Lebaran di Inds dong..

    ReplyDelete
  5. sami2, teh .. kita tuker informasi.
    wah dua duanya belum kelar justru hehehe,,, insyaAllah pinginnya yang satu kelar tahun ini. Kalau yang satu lagi masih 1 tahunan, nembe rengse 2 semester.
    Lebaran insyaAllah masih di Jerman. Kumaha teh mimin, masih betah dimesir, sapertosna lebaran bade mudik nya si teteh mah.

    ReplyDelete
  6. Viel Glueck Lia und Riza fuer die weitere Zukunft !!

    ReplyDelete
  7. Danke sehr, mbak angky.. ihr beide auch, viel Erfolg!!

    ReplyDelete
  8. wah mba lia..lama gk kliatan tulisannya...finally

    setauku DAAD jadi beasiswa yg pling susah ditembus...saingannya banyak..masa seh malah makin turun mba peminatnya^_^

    aku pernah nemu peneliti di bidang kedokteran yg ktereima DAAD
    hmm..sound nice...really nice^_^

    kapan ya...hahaha

    ReplyDelete
  9. ayo.. mudah2an bisa research di jerman...
    dari berita salah satu staff DAAD jakarta, katanya peminatnya turun... salah satu kuncinya kalo mau keterima DAAD dg mcari professor (yg kompeten dibidangnya) yang dah mau menerima kita sbg studentnya. klo dah ada, tinggal lamar DAAD.

    ReplyDelete
  10. salam kenal mba,,
    aq mau nanya,utk daftar beasiswa DAAD syarat min.kerja 2 thn setelah lulus s1 itu harga mati ya?
    klu seandainya pengalaman kerja 2 thn terhitung stlh lulus D3,trus lanjut kuliah s1, msh bs diperimbangkan g?
    mksh byk ya mba

    ReplyDelete
  11. assalamualaikum, mau tanya. saya mau melanjutkan study S2 D

    ReplyDelete
  12. assalamualaikum wr. wb. mau tanya saya mau melanjutkan study S2 ke Jerman. Kira2 beasiswa di DAAD sulit tidak mbak? berhubungan bahasa inggris saya masih jelek dan bahasa jerman juga. thx. ws wb

    ReplyDelete
  13. assalamu'alaikum mba..
    salam kenal..
    mau nanya mba, kalau mau bawa keluarga katanya juga harus menerjemahkan akte nikah y..
    kalau menurut pengalaman, untuk praktisnya, mending semua dokumen (termasuk ijasah) diterjemahkan ke bahasa Inggris atau jerman sj y.. (soalnya jasa penerjemah tersumpah kan mahaal... ^^)

    ReplyDelete
  14. kak, aku mau nanya, aku masih kelas 11 sekarang, tapi aku pengen banget bisa kuliah di jerman setelah lulus nanti. itu caranya masi sama kayak yang kk kasih di atas atau ada perbedaan? terimakasih kak sebelumnya, aku harap aku bisa dapetin email kk buat nanya yang lebih lanjut, makasih :) salam kenal

    ReplyDelete
  15. Kalau dari sma langsung mau melanjutkan studi disini ada beberapa tahap berbeda yan gharus dikerjakan.
    diantaranya, harus kursus bahasa dulu, kalau misalnya bahasa jermannya sudah bagus bisa ngambil studienkoleg, yakni mirip penyetaraaan ijasah dengan sma disini,lamanya kurang lebih sekitar 1 tahunan setelah itu baru bisa lamar ke universitas/jurusan yang dikehendaki.

    coba aja lihat di situsnya kbri berlin sini: http://kbri-berlin.de/in/pendidikan/infoclnmahasiswa.htm#umum

    semoga berhasil yah!

    Kutipan info dr kbri berlin:

    Bagi lulusan SLTA di Indonesia akan diwajibkan untuk mengikuti jenjang Studienkolleg terlebih dahulu (Lihat Studienkolleg).

    Untuk bisa mengikuti program Studienkolleg, seorang calon diwajibkan memiliki Student Visa yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. Jangan sekali-kali datang dengan menggunakan Tourist Visa, karena dengan visa ini tidak akan bisa dikonversi menjadi visa ijin tinggal. Selain itu disyaratkan pula kemampuan berbahasa Jerman minimal pada level Mittelstufe 2. Persyaratan selengkapnya bisa dilihat di Persyaratan Studienkolleg.

    Secara umum pendaftaran Studienkolleg ditutup tanggal 15 Juli untuk periode musim dingin (WS) atau tanggal 15 Januari untuk periode musim panas (SS). Akan tetapi ada beberapa Universitas yang memberlakukan jadwal khusus.

    ReplyDelete
  16. Assalaamu 'alaikum,wr,wb
    Maaf mau tanya, klo kursus bahasa jerman yang di lakukan di jerman, biasanya brp lama? dan sudah termasuk beasiswa yang 3 tahun, atau diluar itu? Jadi tiap bulan kita dapat biaya hidup juga ya, selama kursus di jerman? Terima kasih

    ReplyDelete

 

Flickr Photostream

Created with flickr badge.

YOUTUBE